WALI

Wali adalah grup musik asal Ciputat, Tangerang Selatan. Grup musik ini dibentuk pada tahun 1999. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie (keyboardist), dan Nunu (bass). Semua personel band ini adalah lulusan pesantren dan sebagian merupakan alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya, sang gitaris, Apoy pernah menjadi additional guitar dari grup musik Netral di album Oke Deh (2001).

Album pertamanya ialah Orang Bilang yang dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya ber-genre lokal pop kreatif total dengan sedikit sentuhan irama melayu dalam lagu-lagu mereka. Lagu hit dalam album ini adalah Dik dan Egokah Aku yang menggunakan Shireen Sungkar sebagai model video klip. Lagu Dik yang merupakan andalan dengan memasukkan unsur pop cinta itu, tercatat berhasil menjadi RBT (ring back tone) bagi 1 juta pemilik telepon seluler hingga pertengahan Mei 2008. Ini menjadi barometer kesuksesan grup yang beranggotakan 5 pria itu.

Sukses dengan album perdana, Wali segera merilis album keduanya yang sebagian besar diciptakan oleh Apoy. Sebelumnya, Wali telah merilis lagu jagoan dari album terbarunya, Cari Jodoh. Bahkan berkat RBT single Cari Jodoh ini, Wali mendapat hadiah umroh dari labelnya, Nagaswara.

Dalam momen Ramadan 1430 Hijriah (AgustusSeptember 2009), Wali juga mengeluarkan lagu religi yang berjudul Mari Sholawat.[1] Setelah merilis album kedua, sang basis, Nunu memutuskan untuk mengundurkan diri dan dikabarkan tengah mengerjakan proyek di bawah bimbingan basis Dewa 19, Yuke Sampurna.[2]

Album pertama mereka bertajuk Orang Bilang dirilis 26 Maret 2008. Dalam album tersebut, Wali mengandalkan lagu Dik sebagai hit single, dimana bintang sinetron Shireen Sungkar juga didaulat menjadi model video klip lagu tersebut.

Lagu Dik yang andalan grup yang memasukkan unsur dangdut itu tercatat hingga pertengahan Mei 2008, berhasil menjadi RBT (ring back tone) bagi sejuta pemilik ponsel. Ini menjadi barometer kesuksesan grup yang beranggotakan lima pria itu.

Sukses album perdana, Wali akan segera merilis album keduanya. Sebelumnya, Wali telah merilis lagu jagoan dari album terbarunya, Cari Jodoh. Bahkan berkat RBT single Cari Jodoh ini, Wali mendapat hadiah umroh dari labelnya, Nagaswara.

Dalam momen Ramadan 2009, Wali juga mengeluarkan lagu religius yang berjudul Mari Sholawat.

Selain bergelut di bidang musik, Wali band ternyata juga tak mau ketinggalan untuk menjajal dunia film. Lewat judul Baik-Baik Sayang, Faank dan kawan-kawan unjuk kebolehan mereka beradu akting.

Pada bulan September 2012 Wali meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul 3 in 1. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia. Album ini memuat dua belas single pilihan dari empat album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru “Cinta Itu Amanah” dan “Cari Berkah”.

KOTAK

Kotak (saat ini Kikan x Kotak) adalah band beraliran rock yang terbentuk dari ajang The Dream Band pada tahun 2004.

Awal Karier

Kotak terbentuk tanggal 27 September 2004 dalam acara The Dream Band tahun 2004 silam, Kotak lahir dibidani salah seorang personel Kahitna, Doddy, yang bertindak sebagai produser. Saat itu, Doddy melakukan audisi untuk membentuk format band baru di Indonesia yang terdiri atas drummer, gitaris, bassist, dan vokalis.

Audisi tersebut cukup mendapatkan respons dari musisi remaja yang ingin mencoba peruntungannya di industri musik. Sebanyak 400 orang vokalis, 170 bassist, ratusan gitaris, dan ratusan drummer menjejali tempat audisi. Setelah melakukan audisi dengan mempertimbangkan berbagai format penilaian, terpilihlah 2 vokalis, 2 bassist, 3 gitaris, dan 2 drummer. Musisi muda terpilih itu kemudian diramu lagi menjadi dua band yaitu Kotak yang personelnya empat orang dan “Lima” yang personelnya lima orang. Nama Kotak memiliki arti empat sisi dan empat sudut yang bersatu menjadi bangunan kotak. Hal itu menggambarkan tentang empat orang yang berbeda tetapi bersatu dalam satu wadah musik. Lalu mereka merilis single pertama mereka berjudul “Sendiri” pada album The Dream Band “Delapan”.

Album Pertama

Formasi band Kotak saat itu bukan seperti yang ada sekarang. Formasi grup band Kotak pertama kali diisi oleh Cella (gitar), Icez (bass), Pare (vokal), dan Posan (drum). Mereka kemudian merilis album pertama berjudul Kotak di bawah naungan label HMR. Lagu-lagu debutnya dalam album tersebut antara lain “Hilang”, “Terbang (Khayal)”, “Kau Pilih Dia”, “Damai Hati” dan “Saat Kau Jauh”.

Album Kedua dan Pergantian Personel

Pada akhir tahun 2006, Pare ternyata memutuskan keluar dari band. ”Saya ingin di balik layar aja. Sulit buat saya untuk selalu di depan jadi frontman. Tapi saya nggak akan ninggalin Kotak begitu aja. Kapan aja kalo dimintain tolong, saya pasti pasti bantuin Kotak, misalnya buat bikin lagu,” tutur Pare, saat itu. Meskipun berat tetapi setelah memahami betul alasan Pare ketiga personel Kotak lainnya merelakan Pare untuk keluar[1]. Posisi yang kosong kemudian digantikan oleh Tantri. Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama bergabung dalam band ini. “Karakter vokal Pare sudah melekat di Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pare atau sendiri saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin untuk pakai karakter sendiri,” katanya.

Beberapa waktu kemudian, Icez keluar dari band karena untuk bergabung ke The Rock untuk promo album Master Mister Ahmad Dhani I. Setelah Icez, posisi bass diisi personel baru bernama Nissa Hamzah yang sekarang telah bergabung dengan Omelette. Manajer Kotak Band ternyata tertarik dengan permainan bass Chua dan merekrutnya menjadi bassis Kotak[2]. Mereka kemudian merilis album keduanya berjudul Kotak Kedua pada tahun 2008.

Ternyata formasi band baru di album kedua tersebut membawa kesuksesan bagi band Kotak untuk lebih berkibar di industri musik Indonesia. Tidak hanya ring back tone (RBT) yang sudah terjual satu juta. Performa mereka yang memukau di panggung membuat Kotak laris mendapatkan tawaran tur ke berbagai daerah di Indonesia.

Album Ketiga dan Keluarnya Posan

Setelah sukses dengan album kedua, pada tanggal 26 Agustus 2010 merilis album ketiga bejudul Energi. Album ini melahirkan hits single seperti “Pelan Pelan Saja”, “Selalu Cinta” dan “Cinta Jangan Pergi”. Album ketiga yang juga diterima dengan baik dan laris di pasaran, di buktikan dengan berhasil meraih album terbaik versi Anugerah Planet Musik 2011 serta memborong empat penghargaan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2011[3].

Melanjutkan kesuksesan fenomenal dari album Energi, pada tanggal 11 Agustus 2011 album Energi dirilis ulang menjadi Energi (Repackaged) dengan empat lagu baru yang semuannya merupakan mega hits “Tendangan Dari Langit”, “Lupa Ingatan”, “Apa Bisa” dan “Menembus Cahaya” dan juga merupakan Original Soundtrack dari film Tendangan Dari Langit[4].

Pada tanggal 8 Maret 2011, Posan keluar dari band Kotak. Drummer yang sudah bermain bersama Kotak selama tujuh tahun itu resmi meninggalkan Kotak yang kini hanya tersisa Cella, Tantri dan Chua.

Peraih drummer terbaik versi SCTV Award ini menolak alasan keluar dirinya dari Kotak karena adanya konflik internal. Menurut Posan dia sedang fokus dengan Winner, band side-project miliknya. Selain itu Posan sedang sibuk menangani band bernama The Sign. Kesibukan luar biasa yang dijalani Posan membuat dia harus memilih untuk keluar dari Kotak. Posisi drum awalnya diisi oleh Mawan (drummer asal Bengkulu) dan Gilang[5]. Lalu posisi drum diisi pemain drum tambahan yang berganti-ganti. Mereka ialah Sinyo Drumboy, Sevri Heyho dan Bounty Ramdhan yang merupakan anak dari bassist Gigi Thomas Ramdhan[6].

Album Terbaik

Pada bulan November 2012 Kotak meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Terbaik. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia. Album ini memuat sembilan single pilihan dari dua album studio sebelumnya, ditambah empat lagu terbaru “Hijaukan Bumi”, “I Love You”, “Kecuali Kamu” dan “Jet Lag”.

SHEILA ON 7

Sheila On 7 adalah grup musik Indonesia yang berdiri pada 6 Mei 1996 di Yogyakarta.[1] Grup band ini pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta.[1] 5 Anggota di awal berdirinya adalah Duta (vokal) berasal dari SMA 4, Adam (bass) dari SMA 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N’ Roses, dll. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.

Sheila on 7 adalah salah satu grup musik populer Indonesia dengan personel Duta (Akhdiyat Duta Modjo, vokal), Eross (Eross Candra, gitar), Adam (Adam Muhammad Subarkah, bass), serta Brian (Brian Kresna Putro, drum). Grup yang berdiri di Yogyakarta, 6 Mei 1996 itu, awalnya bernama Sheila Gank yang diambil dari kata Sheila dari bahasa Celtic yang berarti musikal. Nama ini pun kemudian diubah menjadi On Seven, yang berarti tujuh tangga nada dalam musik. SO7 dalam perjalanan bermusik telah beberapa kali mengalami perubahan formasi. Pada Oktober 2004, Brian masuk menggantikan Anton yang dikeluarkan karena dianggap tidak disiplin. Kemudian pada Maret 2006, Sakti mundur untuk belajar di Pakistan. Album Sheila On 7 di antaranya, SHEILA ON 7 (1999), KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN (2000), 07 DES (2002), OST. 30 HARI MENCARI CINTA (2003), PEJANTAN TANGGUH (2004), THE VERY BEST OF SHEILA ON 7 JALAN TERUS (2005), 507 (2006), MENENTUKAN ARAH (2008), BERLAYAR (2011), dan MUSIM YANG BAIK (2014) ini adalah album kedelapan, album terakhir dengan label Sony Music Entertainment Indonesia. Kemudian mereka akan merilis album kesembilan mereka FILM FAVORIT (2018), dengan penanda menjadi album pertama mereka yang dirilis secara indie.

ARMADA

Armada merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2007 dengan nama awal Kertas. Grup musik ini beranggotakan 5 orang yaitu Rizal (vokal), Radha & Mai (gitar), Andit (drum), dan Endra (bass). Genre musik ini adalah pop.

Armada terbentuk pada tahun 2007 dengan nama Kertas dengan formasi Rizal (vokal), Radha & Mai (gitar), Endra (bass), dan Andit (drum).Genre musik mereka adalah pop. Mereka merilis album perdana mereka yang berjudul Kekasih yang tak Dianggap. Namun album ini kurang menuai kesuksesan. Pada tahun 2008, Kertas pun mengubah nama menjadi Armada dan merilis album kedua mereka yang berjudul Balas Dendam dengan singel lagu Gagal Bercinta dan nama grup ini pun mulai didengar.

Sukses dengan album kedua, mereka merilis album berikutnya dengan judul Hal Terbesar pada tahun 2009 dengan singel lagu Buka Hatimu dan Mau Dibawa Kemana. Nama band ini pun menjadi kian tenar berkat album ini.[1]

Pada tanggal 18 Maret 2012, Armada meluncurkan sebuah album yang diberi judul Satu Hati Sejuta Cinta. Album tersebut berisikan 10 buah lagu baru dan 3 lagu lama. Album ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia.[2]

Pada tanggal 17 September 2014, Armada merilis album kelimanya dengan judul Pagi Pulang Pagi. Album ini berisi 10 buah lagu baru. Salah satu hits single di album ini yaitu berjudul Pergi Pagi Pulang Pagi.

IWAN FALS

Iwan Fals yang bernama asli Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961; umur 58 tahun) adalah seorang Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.[1]

Karier

Lewat lagu-lagunya, ia ‘memotret’ suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70’an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.[butuh rujukan]