Beyoncé Giselle Knowles-Carter[1] (/biˈjɒnseɪ/bee-YON-say) (lahir 4 September 1981)[2][3] adalah seorang penyanyi dan aktris Amerika Serikat. Lahir dan dibesarkan di Houston, Texas,
ia tampil di berbagai kompetisi menyanyi dan menari pada masa kecilnya,
dan naik daun pada akhir tahun 1990-an sebagai penyanyi utama dari grup
musik wanita R&B, Destiny’s Child.
Di manajeri oleh ayahnya Mathew Knowles, grup ini menjadi salah satu
grup paling sukses di seluruh dunia. Ketika grup dalam masa istirahat,
Beyoncé merilis album solo pertamanya, Dangerously in Love (2003), membuat dirinya sebagai salah satu artis solo di dunia; album terjual sebanyak 11 juta kopi, meperoleh lima Penghargaan Grammy menghasilkan dua singel nomor satu pada tangga lagu Billboard Hot 100, yakni “Crazy in Love” dan “Baby Boy“.
Setelah pembubaran Destiny’s Child pada tahun 2005, ia merilis album solo keduanya, B’Day (2006), yang memuat singel “Déjà Vu“, “Irreplaceable” dan “Beautiful Liar“. Beyoncé juga bekerja dalam bidang akting, dengan pernah memperoleh nominasi Golden Globe untuk penampilannya di Dreamgirls (2006), dan membintangi peran di The Pink Panther (2006) dan Obsessed (2009). Pernikahannya dengan rapperJay-Z dan pemeranan sebagai Etta James di film Cadillac Records (2008) memberi pengaruh pada album ketiganya, I Am… Sasha Fierce
(2008), di mana album menjadi tonggak lahirnya alter ego dirinya, Sasha
Fierce, dan memperoleh Penghargaan Grammy pada tahun 2010, termasuk Lagu Terbaik Tahun Ini untuk “Single Ladies (Put a Ring on It)“.
Beyoncé mengambil masa istirahat dari musik pada tahun 2010 dan
mengambil alih manajemen kariernya sendiri; album selanjutnya 4 (2011) memiliki nada yang lebih mellow, menjelajahi musik funk 1970-an, musik pop 1980-an, dan musik soul 1990-an.[4] Album studio kelimanya, Beyoncé
(2013), diakui secara kritik dan menjadi album yang berbeda dari
perilisan album-album sebelumnya dikarenakan berbagai eksperimen dalam
produksinya dan penjelajahan tema album yang lebih gelap. Album
berikutnya adalah “Lemonade” yang dirilis pada tahun 2016, dengan
“formation” sebagai lead single dari album ini. album keenam Beyoncé ini benar benar mengupas tentang siapa Beyoncé sebenarnya yang merupakan seniman atau hanya popstar.
Mendeskripsikan dirinya sebagai “feminis modern”,[5]
lagu-lagu Beyoncé sering ditandai dengan tema-tema seperti cinta,
hubungan, dan monogami, serta seksualitas dan pemberdayaan wanita. Di
panggung, penampilannya yang dinamis dan memiliki koreografi yang baik
membuat kritikus mengklaim dirinya sebagai salah satu entertainer
terbaik di musik populer kontemporer. Selama perjalanannya berkarier
selama 16 tahun, ia telah memenangkan 17 Penghargaan Grammy dan menjual
lebih dari 118 juta rekaman sebagai artis solo[6] dan 60 juta rekaman bersama Destiny’s Child,[7] membuat dirinya sebagai salah satu artis musik terlaris di dunia sepanjang masa.[8][9]Asosiasi Industri Rekaman Amerika Serikat mengakui Beyoncé sebagai artis top bersertifikasi di Amerika saat dekade 2000-an.[10][11] Pada tahun 2009, Billboard menamai dirinya sebagai “Artis Tangga Lagu Radio Terbaik Dekade Ini”,[12] “Artis Wanita Terbaik” pada tahun 2000-an dan “Artis Terbaik Milenium Ini” pada tahun 2011.[13][14] Pada tahun 2014 dia menjadi musisi kulit hitam dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah.[15] Dia masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia di majalah Time
pada tahun 2013. Pada tahun 2014, Time memuat dirinya dalam daftar
orang paling berpengaruh di dunia serta dirinya menjadi sampul edisi
bulanan majalah tersebut. Forbes menamai dirinya sebagai wanita terkuat
ketujuhbelas di dunia, dan wanita terkuat kedua di bidang entertainmen.[16]
Dua Lipa (/ˈduːə ˈliːpə/;lahir 22 Agustus 1995) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Inggris.[5][6] Setelah bekerja sebagai seorang model dia menandatangani kontrak dengan Warner Music Group pada tahun 2015 dan tak lama kemudian merilis lagu pertamanya, “New Love”.
Album studio debut yang berjudul sama seperti namanya dirilis pada tanggal 2 Juni 2017. Album ini menghasilkan tujuh singel, termasuk dua singel 10 besar di Inggris, “Be the One” dan “IDGAF” dan single nomor satu di Inggris, “New Rules”, yang juga berada di nomor enam di Amerika Serikat. Singel berjudul “One Kiss” bersama Calvin Harris berada di nomor satu di Inggris pada tahun 2018. Lipa juga telah memenangkan tiga Brit Awards dan dua Grammy Awards.
Pada tahun 2015, Lipa mulai mengerjakan album debutnya untuk Warner Bros. Records.[12] Pada bulan Agustus 2015, dia merilis singel pertamanya, “New Love”,[17] diproduksi oleh Emile Haynie dan Andrew Wyatt.[12] Dia merilis singel keduanya, “Be the One”, yang ditulis oleh Lucy “Pawws” Taylor, [6] pada bulan Oktober 2015.[18] “Be the One” meraih kesuksesan di seluruh Eropa, mencapai nomor satu di Belgia,[19]
Polandia dan Slovakia, serta masuk dalam 10 besar di lebih dari 11
wilayah Eropa. Di Australia dan Selandia Baru, lagu tersebut sukses
diputar, masing-masing mencapai nomor 6 dan 20.[20] Lipa menggambarkan gaya musiknya sebagai “dark pop”.[18] Pada tanggal 30 November 2015, dia didapuk sebagai salah satu pengisi acara di BBC Sound of…2016.[13] Tur pertamanya di Britania Raya dan Eropa dimulai pada bulan Januari 2016.[4] Pada bulan November 2016, Lipa mengakhiri turnya di Eropa.[21]
Pada tanggal 18 Februari 2016, Lipa merilis singel ketiganya, “Last Dance”, diikuti oleh “Hotter than Hell”. Pada tanggal 6 Mei, “Hotter than Hell” menjadi hit di seluruh dunia, terutama di Inggris, dimana lagu ini memuncak di nomor 15.[22] Pada tanggal 26 Agustus, singel kelimanya “Blow Your Mind (Mwah)” dirilis. Lagu ini menjadi lagu pertamanya di Billboard Hot 100 AS, memulai debutnya di nomor 72.[23] “Blow Your Mind (Mwah)” juga menduduki puncak tangga lagu ‘Billboard Dance Club Songs dan mencapai nomor 23 di bagan Billboard Mainstream Top 40.[24]
Pada bulan November 2016, Sean Paul merilis singel berjudul “No Lie” yang berduet dengan Lipa.[25] Pada bulan Desember 2016, sebuah film dokumenter tentang Lipa diterbitkan oleh majalah Fader, yang berjudul See in Blue.[11] Pada bulan Januari 2017, Martin Garrix merilis singel berjudul “Scared to Be Lonely” bersama Lipa, dan berada di nomor 14 di Britania Raya.[26] Lipa tampil di ulang tahun siaran TV Indonesia SCTV dan diberi penghargaan sebagai Young and Promising International Artist di SCTV Music Awards pada bulan Mei 2017.
Album studio debut yang berjudul sama dengan namanya dirilis pada tanggal 2 Juni 2017.[27] Singel keenam dari album ini, “New Rules”, dirilis di bulan berikutnya, menjadi singel nomor satu Lipa pertama di Inggris,[22] dan yang pertama oleh artis solo wanita yang berada dipuncak di Britania Raya sejak “Hello” milik Adele pada tahun 2015.[28]
Singel terlarisnya sampai saat ini, lagunya juga masuk dalam 10 besar
di wilayah lain, termasuk nomor 2 di Australia, nomor 6 di Amerika
Serikat dan nomor 7 di Kanada. Lipa tampil di Glastonbury Festival pada
bulan Juni. Pada bulan Agustus 2017, Lipa tampil di festival musik
Indonesia bernama We the Fest di Jakarta.[29] Dia tampil di Later… with Jools Holland disiaran BBC pada bulan Oktober.[30] Pada bulan Desember, Lipa dinobatkan sebagai wanita yang paling sering didengar daring pada tahun 2017 di Inggris oleh Spotify.[31]
Dia memiliki 4 singel yang mencapai 10 besar di Inggris pada tahun
2017, dengan “Be the One”, “Bridge over Troubled Water” (sebuah singel
amal yang diurus oleh Simon Cowell untuk keluarga korban kebakaran di
Grenfell Tower di London), “New Rules” dan “No Lie”.[32][33]
Miley Ray Cyrus (lahir Destiny Hope Cyrus; 23 November
1992) adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktris berkebangsaan
Amerika Serikat. Setelah memainkan peran kecil di serial televisi Doc dan film Big Fish saat masih anak-anak, dia menjadi seorang idola remaja berperan sebagai karakter Miley Stewart diserial televisi Disney ChannelHannah Montana pada tahun 2006. Ayahnya Billy Ray Cyrus juga membintangi serial ini, yang tayang sampai empat musim sampai tahun 2011.
Cyrus mempunyai tiga album nomor satu di Billboard 200 AS dengan Meet Miley Cyrus (2007), Breakout (2008), dan Bangerz (2013). Perilisan dari The Time of Our Lives (2009), Can’t Be Tamed (2010), dan Younger Now (2017) debut dilima besar di Amerika Serikat, dan albumnya Miley Cyrus & Her Dead Petz (2015) dirilis secara gratis dan bisa didengar daring di SoundCloud.
Disamping itu, Cyrus mempunyai dua lagu latar nomor satu dan tiga lagu
sepuluh besar sebagai Hannah Montana. Dia juga mempunyai sembilan lagu
diposisi sepuluh besar di Billboard Hot 100 AS: “See You Again”, “7 Things“, “The Climb”, “He Could Be the One” (sebagai Hannah Montana), “Party in the U.S.A.“, “Can’t Be Tamed“, “We Can’t Stop“, “Malibu” dan lagu nomor satu “Wrecking Ball“.
Cyrus memulai akting filmnya sebagai pengisi suara difilm animasi Bolt (2008), dan kemudian membintangi film Hannah Montana: The Movie (2009) dan film The Last Song (2010). Kreditnya ditelevisi, dia menjadi pembawa acara MTV Video Music Awards 2015 dan telah membawakan acara Saturday Night Live tiga kali sejak kemunculan pertamanya pada tahun 2011. Cyrus juga menjadi pelatih dikontes menyanyi televisi The Voice,
dan telah berada didua musim sejak debutnya pada tahun 2016. Imej Cyrus
telah menjadi perhatian media dan kontroversi publik, termasuk
transisinya dari imej baik-baik ke imej yang menonjolkan seksualitas
diawal tahun 2010-an. Dia telah memperoleh penghargaan dan nominasi, dinobatkan sebagai “Artist of the Year” oleh MTV pada tahun 2013, dan masuk dalam daftar orang paling berpengaruh pada tahun 2018 dan 2014 oleh Time 100. Cyrus adalah seorang pecinta binatang dan mengikuti gaya hidup vegan pada tahun 2013.[2]
Edward Christopher Sheeran, MBE (/ˈʃɪərən/;
lahir 17 Februari 1991) adalah seorang penyanyi, penulis lagu, gitaris,
produser rekaman, dan aktor berkebangsaan Inggris. Sheeran lahir di
Halifax, West Yorkshire, dan dibesarkan di Framlingham, Suffolk.
Dia memasuki Academy of Contemporary Music di Guildford sebagai seorang
sarjana pada usia 18 tahun di 2009. Pada awal tahun 2011, Sheeran
secara independen merilis sebuah extended play berjudul No. 5 Collaborations Project.
Setelah menandatangani kontrak dengan Asylum Records, album debutnya, +
(dibaca sebagai “plus”), dirilis di September 2011. Album ini memuncaki
tangga album Britania Raya dan Australia, berada di nomor lima di AS,
dan telah disertifikasi tujuh-kali platinum di Britania Raya. Album ini
menghasilkan single “The A Team”, yang membuatnya mendapatkan Ivor
Novello Award sebagai Best Song Musically and Lyrically. Pada tahun
2012, Sheeran memenangkan Brit Awards
sebagai Best British Male Solo Artist dan British Breakthrough Act.
“The A Team” mendapat nominasi sebagai Song of the Year di Grammy Awards
2013, di mana dia membawakan lagu ini bersama Elton John.
Album studio keduanya, x (dibaca sebagai “multiply”),
dirilis pada Juni 2014. Album ini menduduki peringkat satu di Britania
Raya dan AS. Pada tahun 2015, x memenangkan Brit Award sebagai
Album of the Year, dan dia menerima Ivor Novello Award sebagai
Songwriter of the Year dari British Academy of Songwriters, Composers
and Authors. Singlenya dari x, “Thinking Out Loud”, memperoleh dua Grammy Award pada tahun 2016 untuk kategori: Song of the Year dan Best Pop Solo Performance. Pada Mei 2016, x dinobatkan sebagai album dengan penjualan terlaris di seluruh dunia tahun 2015.
Album ketiga Sheeran, ÷ (dibaca sebagai “divide”), dirilis
pada Maret 2017. Debut album ini berhasil meraih nomor satu di Britania
Raya, AS dan negara-negara lainnya. Kedua single pertama dari album
ini, “Shape of You” dan “Castle on the Hill”, dirilis pada Januari 2017
dan memecahkan rekor di berbagai negara, termasuk Britania Raya,
Australia dan Jerman, dengan debut di dua posisi teratas di tangga lagu.
Dia juga menjadi artis pertama yang mempunyai dua lagu dengan debut di
10 besar di AS pada minggu yang sama. Sejak Maret 2017, Sheeran telah
mempunyai 10 single sepuluh besar dari ÷ di UK Singles Chart,
memecahkan rekor sebagai 10 single yang berada di sepuluh besar dari
satu album di Britania Raya. Single ke empatnya dari ÷, “Perfect”, berada di nomor satu di Britania Raya dan Australia, sementara “Perfect Duet”, sebuah versi akustik bersama Beyoncé, berada di nomor satu di AS. Pada April 2018, ÷ dinobatkan sebagai album dengan penjualan terlaris di seluruh dunia tahun 2017.
Sheeran telah menjual lebih dari 26 juta album dan 100 juta
single di seluruh dunia, menjadikannya salah satu dari artis musik
dengan penjualan terlaris di dunia.[5]
Dua albumnya masuk ke daftar album dengan penjualan terlaris di sejarah album Britania Raya: x (di nomor 20) dan ÷ (di nomor 34). Sebagai seorang aktor, Sheeran telah memainkan peran berulang di The Bastard Executioner dan Home and Away. Dia juga tampil sebagai seorang tentara Lannister di Game of Thrones.
Adele Laurie Blue AdkinsMBE (/əˈdɛl/; lahir 5 Mei1988; umur 31 tahun) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berkebangsaan Inggris. Lulus dari BRIT School pada tahun 2006, Adele pertama kali mendapatkan kontrak rekaman oleh XL Recordings setelah seorang teman mengunggah demo lagunya di MySpace pada tahun yang sama. Pada tahun 2007, ia menerima penghargaan Critics’ Choice di Brit Awards dan memenangkan poling BBC Sound of 2008. Album debutnya, 19,
yang dirilis pada tahun 2008 berhasil meraih kesuksesan baik secara
komersial maupun kritikal. Album ini menerima sertifikasi tujuh kali
platinum di Britania Raya dan platinum ganda di Amerika Serikat.
Kemunculannya dalam program Saturday Night Live pada penghujung tahun 2008 semakin mendorong kariernya di Amerika Serikat. Pada Penghargaan Tahunan Grammy ke-51 pada tahun 2009, Adele menerima penghargaan untuk kategori Pendatang Baru Terbaik dan Penampilan Vokal Pop Wanita Terbaik.
Adele merilis album studio keduanya, 21 pada awal tahun 2011. Album ini menerima sambutan baik dan berhasil melampaui kesuksesan album debutnya,[4] serta mengantarkan Adele memboyong banyak penghargaan pada tahun 2012, termasuk enam Penghargaan Grammy, dua penghargaan Brit Awards dan tiga penghargaan American Music Awards.
Album ini mendapatkan sertifikasi enam belas kali platinum di Britania
Raya dan merupakan album terlaris keempat sepanjang sejarah di Britania
Raya.[5] Di Amerika Serikat, 21 menjadi album terlama yang menduduki puncak tangga album Billboard 200 sejak tahun 1985, serta mendapat sertifikasi Diamond dari RIAA.[6][7] Album ini telah terjual sebanyak 31 juta kopi di seluruh dunia.[8]
Kesuksesan 21 menorehkan sejumlah rekor dunia untuk Adele di Guinness Book of World Records.[9] Adele adalah penyanyi wanita pertama dalam sejarah Billboard Hot 100
yang tiga singelnya berhasil masuk top 10 secara bersamaan dan penyanyi
wanita pertama yang secara bersamaan memiliki dua album yang bertengger
di lima teratas Billboard 200 dan dua singel di lima teratas Billboard Hot 100.[10]21
merupakan album penyanyi solo wanita terlama yang berhasil bertengger
di peringkat teratas tangga album Amerika Serikat dan Britania Raya.[11][12] Pada tahun 2012, ia merilis “Skyfall” yang ia tulis dan rekam untuk film James Bond dengan judul yang sama. Lagu ini sukses membawa pulang Penghargaan Grammy, Penghargaan Golden Globe dan Academy Award.[13] Setelah jeda selama tiga tahun, Adele merilis album studio ketiganya yang berjudul 25 pada tahun 2015. 25
menjadi album terlaris pada tahun itu dan berhasil memecahkan rekor
penjualan album tercepat di Amerika Serikat dan Britania Raya.[14] Singel utama “Hello” menjadi lagu pertama yang terjual sebanyak satu juta unduhan dalam waktu sepekan di Amerika Serikat.
Billboard
menobatkan Adele sebagai “Artist of the Year” pada tahun 2011 dan 2012.
Selain itu, pada tahun 2012, ia berada di urutan kelima dalam daftar
100 Wanita Terhebat dalam Musik menurut versi VH1.[15] Majalah Time menyebutnya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2012[16] dan 2016.[17] Dengan penjualan lebih dari 100 juta rekaman, Adele merupakan salah satu penyanyi dengan penjualan terlaris di dunia.[18]
Dir En Grey (stylized as DIR EN GREY and previously as Dir en grey) is a Japanese heavy metal band formed in 1997 and currently signed to Firewall Div., a sub-division of Free-Will. With a consistent lineup of guitarists Kaoru and Die, vocalist Kyo, drummer Shinya and bassist Toshiya, they have released ten full-length records. Numerous stylistic changes have made the genre of their music difficult to determine, though it is generally considered to be a form of metal. Originally a visual kei band, the members later opted for more subtle attire,[7][8] but have continued to maintain a dramatic image on stage.
1997–1999: Early career
Dir En Grey was preceded by the independent rock band La:Sadie’s, which included four of Dir En Grey’s members before disbanding.[9][10] They disbanded due to leader and bassist Kisaki not wanting to debut as he felt that it was too soon, but guitarist Kaoru believed that they were ready for it. After parting ways with Kisaki, members Kaoru, Kyo, Die and Shinya recruited bassist Toshiya and regrouped as a new band. After playing one show as a Kuroyume cover-band called DEATHMASK at Nagano Live House on January 24, they officially formed “Dir en grey” on February 2, 1997.[11] The name is a combination of German “dir”, French “en” and English “grey” and was thought to mean “Grey Silver Coin” (灰色の銀貨 Haiiro no Ginka).[12]
However, in another interview Kaoru said “At the time we chose the band
name, it had some meaning but right now it doesn’t express the band
anymore, so it has come to not mean anything specific. We chose the band
name because it sounded right, and it also reflects an image that
probably doesn’t exist elsewhere.”[7]
They released their first EP, Missa, a few months later and attracted mainstream attention in 1998, by entering the top ten on the Oricon music charts with the still independently produced songs “Jealous” and “-I’ll-“.[13][14] Five subsequent singles, arranged and produced by X Japan co-founder Yoshiki Hayashi, were published during the first half of 1999. The band’s first full-length record, Gauze, followed. One of the shows in support for the album (filmed at the Osaka-jo Hall) would later become the first of several live concerts to be released on VHS and DVD.
Cover of 1999’s Dir en grey Yarouze, showing their early visual kei look.
2000–2004: From Macabre to Vulgar
In
2000, vocalist Kyo was hospitalized with hearing trouble and several
dates of the tour in support of Dir En Grey’s then-upcoming album, Macabre, had to be postponed. Tour 00 >> 01 Macabre eventually took off later the same year and was concluded at Nippon Budokan shortly after the release of the single “Ain’t Afraid to Die” in April 2001.
In the following year, along with the release of a third full-length album, Kisou,
Dir En Grey gave their first performances abroad, touring China,
Taiwan, and South Korea. Back in Japan, the last dates of the lengthy
Rettou Gekishin Angya tour were already in support for the band’s second
EP, Six Ugly. In the same year, they released the single “Child Prey”, which was featured as the second opening theme of the Baki the Grappler anime series, and also the beginning of their fourth album called Vulgar. In summer 2003, Dir En Grey performed at Akasaka Blitz
for five evenings in a single week, with each show (except the first)
themed after a certain album, the last featuring songs from the then yet
to be released Vulgar. A DVD set, titled Blitz 5 Days, was later released exclusively for members of the band’s official fan club, titled “A Knot”. Vulgar was released in September 2003 and tours in support for the record would last well into 2004.
2005–2006: Early non-Asian touring
In 2005, Dir En Grey performed in Europe for the first time. Their concerts in Berlin and Paris
(as part of the It Withers and Withers tour) sold out without promotion
save for newsletters by import record stores and internet-based word of
mouth.[15]
The band also performed at two major festivals, Rock am Ring and Rock im Park. Becoming more involved with the international music scene, French band Eths opened for them at the Paris concert and Dir en Grey invited American musician Wednesday 13 and his band to play at a show in Japan. Dir En Grey also appeared at the Japanese leg of that year’s Taste of Chaos tour.
2005 saw the group’s first official European releases as well, beginning with Withering to Death. The band’s music had previously been available through means of import and Internet file-sharing
only for European fans. The album achieved Dir En Grey’s first
non-Asian chart position, reaching No. 31 in the Finnish album charts.
The subsequent single, “Clever Sleazoid”, later climbed to No. 15 on the
singles charts in the same country.[16] Several Dir En Grey songs were also featured in the soundtrack of the 2005 film Death Trance.[17]
In early 2006 touring expanded to the United States. The band performed in Austin, Texas at the South by Southwest festival, New York City at the Avalon Club and Los Angeles, California at the Wiltern Theatre, followed by the North American release of Withering to Death. Again, all shows sold out within days.[18]
After more concerts and festival appearances in Germany during the
summer, singer Kyo was again hospitalized due to inflamed vocal cords.
While two concert dates in Japan had to be postponed, Dir En Grey was
still able to join Korn‘s Family Values Tour 2006.[19] In October, the band was back in Japan to perform at the Loudpark Festival, along with bands such as Megadeth, Slayer and Children of Bodom.[20] Their 22nd single “Agitated Screams of Maggots” was released on 15 November during the Japanese leg of the Inward Scream tour. On 30 December, the music video for “Saku” was voted the No. 1 video of the year on the MTV2 show Headbanger’s Ball.[21]
2007–2009: The Marrow of a Bone and Uroboros
In February, Dir En Grey went on its first North American headlining tour, visiting sixteen cities[22][23] as its sixth full-length album The Marrow of a Bone
was released on February 7 in Japan and in the United States and Europe
in the following months. From May to July, the group opened for the Deftones on their United States tour[24]
and afterwards did another European tour, which included their debut
shows in Denmark, Finland, Poland, Sweden, and the United Kingdom, as
well as several festival performances across the continent, including Ankkarock, M’era Luna Festival and Wacken Open Air.
The group went on another international tour in September named after their most recent single “Dozing Green“,
beginning in Japan and continuing in Europe, including their first
performance in the Netherlands and Switzerland. In late November, Dir En
Grey opened two shows for Linkin Park at Saitama Super Arena and in December performed another Japan tour with 10 Years as a supporting act. Commemorating Dir En Grey’s tenth anniversary as a band, two greatest hits compilations, titled Decade 1998–2002 and Decade 2003–2007 respectively, were released on December 19.
At the beginning of 2008, Dir En Grey announced plans to begin recording a new studio album.[25] Their first touring of the year in May was another Japan tour with a conclusion of three shows at Shinkiba Studio Coast, titled Death over Blindness. Between touring, Dir En Grey performed at one night of the two-night hide memorial summit on May 4, alongside X Japan, Luna Sea, and others.[26]
A second Japanese tour, titled Tour 08 The Rose Trims Again began on
September 10, the same day as the release of their single “Glass Skin“.
On August 1, Dir En Grey announced the release of their seventh studio album, Uroboros,
which was released on November 11, 2008 in the United States. The band
also toured the United States and Canada in support of the album,[27][28] with dates scheduled for November and December (overlapping the release of Uroboros[29]) with opening act The Human Abstract.
Touring that fall included a series of four shows titled Bajra, two
being fan-club exclusive, and a single show on December 29 under the
moniker Uroboros -Breathing- at the famous Osaka-jo Hall where Dir En Grey had not performed since December 18, 1999 (as seen on 1999.12.18 Osakajo Hall).
Beginning in 2009, Dir En Grey made their first thorough tour of the United Kingdom and Ireland with Kerrang!‘s “Relentless Tour ’09” alongside Mindless Self Indulgence, Bring Me the Horizon, Black Tide and In Case of Fire. In February, the band announced the public release of the live DVD, Tour 08 The Rose Trims Again, as well as switching European record labels to the newly founded Okami Records, a sister label of their former European representation, Gan-Shin.
During spring of 2009, the band began to fully promote Uroboros with a series of nationwide tours under the title Tour 09 Feast of V Senses. The tour was interrupted briefly while in Sapporo and Sendai, with an announcement on the band’s official website, explaining that Kyo had been diagnosed with edema of the larynx, and would require the postponement of three shows, which were rescheduled for early May.[30]
Dir En Grey continued their Feast of V Senses tour in Europe, with a
mixture of festival performances, headlining shows, and one
co-headlining show with Killswitch Engage.
The festival performances included their third appearances at Rock am
Ring and Rock im Park, as well as their initial concerts at Download Festival, Nova Rock, and Metaltown. Among the headlining shows, Dir En Grey were also making debut concerts in Italy and the Czech Republic.
After several shows of their late-summer tour, All Visible Things, Dir En Grey announced their next single for December, “Hageshisa to, Kono Mune no Naka de Karamitsuita Shakunetsu no Yami“,
as well as a North American and South American tour also under the
title All Visible Things. Their new single was released on December 2,
2009 and reached number 2 on the Oricon Weekly Chart: the highest
position to date for the band. Their 2009 tour season ended with a
three-live tour titled Dorje. They finally ended their long Uroboros centered tour by doing two back to back performances at the Nippon Budokan, titled Uroboros: with the proof in the name of living…, where tickets sold out in 15 minutes.
2010–2013: Dum Spiro Spero and The Unraveling
It was announced on April 7, 2010, that the band would be returning to the United Kingdom in August on the lineup for the Sonisphere Festival
in Knebworth, playing on a bill headlined by Iron Maiden and Rammstein.
According to the festival website, this was to be their only UK
festival performance during the year. Regarding the announcement, Kaoru
(on the Sonisphere UK website) is quoted as saying:
“I’d never have thought that we would play a festival of this
caliber! It is like a dream come true to be playing with such great
bands at Sonisphere. Although we’re not back in the UK for a tour, we
wanted to play this festival to give something back to the fans who were
disappointed last year from our cancelled finale in London.”
It was announced on April 28, 2010 that Dir En Grey would be playing an exclusive club date at London’s Koko venue on August 3 as part of The Unwavering Fact of Tomorrow Tour 2010.[31]
Dir En Grey announced later on that they also would do their debut
performances in Russia by adding one show in Moscow at Tochka Club on
August 5 and one show in St Petersburg at Glav Club on August 6.[32] Dir En Grey also toured North America on a co-headlining tour with the Finnish band Apocalyptica with a special guest of Kyo interpreting the song “Bring Them to Light”, one of the tracks of the cello-metalers latest record.[33][34]
In September 2010 the band confirmed in an interview with Kerrang! magazine that they were in the process of writing new material for the follow-up to Uroboros.[35]
In addition to “Hageshisa to, Kono Mune no Naka de Karamitsuita
Shakunetsu no Yami” appearing on the soundtrack of the American movie Saw 3D, they also participated in December 1, 2010’s Romantist – The Stalin, Michiro Endo Tribute Album by covering “Warushawa no Gensō” in celebration of the 60th birthday of The Stalin‘s frontman Michiro Endo. The album also featured bands such as Buck-Tick, Group Tamashii, Merry, Jun Togawa, and Wagdug Futuristic Unity.[36]
The single “Lotus”
was released on January 26, 2011 along with a new fan-club only tour
named The Decomposition of the Moon, scheduled to run from May 14 to 26.[37] The band released “Different Sense” on June 22.[38] On August 1, 2011, Dir en Grey released an open letter on their official Facebook that accused the Japanese government of lying to its people and hiding the true danger of the radiation levels after the nuclear accidents caused by the 2011 Tōhoku earthquake and tsunami. In October, the band launched a campaign called Scream for the Truth, complete with a website and a billboard hanging in Times Square in New York City, in hopes of stopping the alleged misinformation and getting correct numbers.[39][40] Their eighth studio album, Dum Spiro Spero,
was released on August 3. Material from this album was showcased on the
band’s South and North American tour Age Quod Agis in November and
December 2011.
In February 2012, following a doctor’s visit, vocalist Kyo was diagnosed with vocal nodule dysphonia,[41] leading to Dir En Grey pulling out of the North American The Still Reckless Tour consisting of Asking Alexandria, Trivium, Motionless in White, and I See Stars.
Although Kyo had been hospitalized before in 2006 and 2009 for vocal
inflammation, he had not required surgery until this time.[42] Kyo later stated that his condition was treated with medication.[43]
On August 11, 2012, Dir En Grey won the Extreme Metal Olympics organized by Loudwire.com, beating Death in the final.[44] The band released the single “Rinkaku” on December 19[45]
after their one-year and a half hiatus since their previous single
release. Also, a tour titled In Situ began on December 25 in Tokyo.[46]
On April 3, 2013, they released their third EP, titled The Unraveling, with one new song and six re-recordings.[45] Just a couple of days later on April 5, the band started their supporting tour Tabula Rasa for the new EP.[47] In June 2013, the band participated in a short European tour.[48]
In September 2013, the band started their Ghoul tour, which ran from September 18 until October 23 in Japan[49] and continued on November 3 in North America.[50]
The band also announced two back-to-back shows at the Nippon Budokan
for March 2014 titled “Dum Spiro Spero” along with a new single,
“Sustain the Untruth”, which was released in January 2014.[51]
2014–present: Arche and The Insulated World
During the month of August in 2014, the band celebrated the 15th anniversary of their debut album, Gauze. During this time, they embarked on a Japanese tour titled Tour14 Psychonnect: Mode of “Gauze”?, similarly named after the tour they held back in 1999 in support of the album.[52]
On August 5, 2014, it was announced that Dir En Grey’s ninth album, Arche, would be released on December 10, 2014. After its release, the album was accompanied by the 2014–2015 tour By the Grace of God.[53] The tour was followed by another one called The Unstoppable Life, in April and May 2015. On 27 June 2015, Dir En Grey performed at Luna Sea‘s Lunatic Fest at Makuhari Messe.[54] On 5–6 February 2016, Dir en Grey performed their album Arche at Nippon Budokan with a June 2016 release date of Blu-ray & DVD.[55][56]
The band released a single, “Utafumi”, in July 2016.[57] They also embarked on various tours based around previous albums called Tour16-17 From Depression To ________ [mode of Vulgar], Tour16-17 From Depression To ________ [mode of Dum Spiro Spero], and Tour16-17 From Depression to ________ [mode of 鬼葬] from June to November 2016.[58][59][60]
In 2017, the band did further tours themed around previous albums[61] They also covered “Easy Make, Easy Mark” by D’erlanger for the D’erlanger Tribute Album ~Stairway to Heaven~.[62]
Their compilation album, Vestige of Scratches, was
released on January 2, 2018. Dir en Grey’s twenty-ninth single “Ningen
wo Kaburu” was released on April 25, 2018. One of its B-sides is a
remake of “Ash”, a song with origins as far back as 1997.[63]
On June 29, 2018, Dir en Grey announced that their tenth studio album The Insulated World was to be released on September 26, 2018.[64] The band also announced a European tour to start in October 2018, under the title “Wearing Human Skin”.[65] They followed this tour with a North American tour in December 2019[66] and another European tour in January and February 2020.[67]
A new single, “The World Of Mercy”, released on 18th September 2019.[68]
the Gazette merupakan sebuah grup musik Jepang yang dibentuk pada tahun 2002. Anggotanya berjumlah 5 orang yaitu Ruki, Uruha, Aoi, Reita dan Kai.
Album pertamanya ialah Cockayne Soup dirilis pada tahun 2002.
2002: Konsep dan Awal Karier
Band ini dimulai pada tahun 2002 dengan Ruki (vokal), Reita (bass) dan Uruha (gitar) di Prefektur Kanagawa. Setelah terlibat dengan band lain dalam adegan visual, ketiganya memutuskan bahwa the Gazette adalah band terakhir mereka.[1]
Mereka merekrut Aoi (gitar) dan Yune (drum) dari band yang bubar Artia
visual dan secara resmi menjadi the Gazette pada bulan Januari 2002.[1]
Awalnya masuk ke Matina, mereka merilis single pertama mereka, “Wakaremichi“,
dan merilis video musik pertama mereka pada tanggal 30 April 2002.
Mereka kembali merilis “Wakaremichi” pada bulan Juni. Pada bulan
September mereka telah merilis “Kichiku Kyoushi (32sai Dokushin) tidak
Kouza Nousatsu” dan PV kedua mereka. Pada bulan Oktober, mereka bermain
solo pertama mereka secara langsung Pada Natal, kompilasi 5-lagu’ Yougenkyou dengan lagu “Okuribi” dirilis.
2003-2004: drummer baru, Cockayne Soup dan Disorder
Pada
awal 2003, Yune meninggalkan the GazettE lalu digantikan oleh Kai dan
dia dipilih oleh yg lain sebagai leader di band. Label Matina juga
bangkrut dan mereka tidak tahu harus dibawa kemana nasib GazettE. Tak
lama setelah ini, the Gazette ditandatangani dengan pS Company label dan pada bulan Mei, merilis EP pertama mereka,Cockayne Soup.
Sang vokalis, Ruki, pernah mengatakan bahwa jika label PS Company tidak
mengontrak mereka saat itu, mungkin dirinya sudah tidak nge-band lagi
sekarang. Lalu mereka memulai tur pertama mereka dengan band Hanamuke,
dan selama tur band berkolaborasi dalam dua lagu.
Tur kedua diikuti dengan band Vidoll. Band-band yang ditampilkan bersama pada edisi November Cure’, sebuah majalah yang berfokus pada band visual kei.[2]
Pada awal Desember, mereka memainkan pertunjukan co-headlining dengan deadman. Pada tanggal 28 Desember mereka tampil di Mop Mate Fest majalah Beauti-Fool’s. Setelah itu, performa dirilis pada DVD.
Pada tanggal 16 Januari 2004, band ini mencatat kinerja solo di Shibuya-AX, dirilis pada DVD Tokyo Saihan-Judgment Day-. Pada tanggal 30 Maret 2004, mereka merilis EP kelima merekamadara, yang mencapai No 2 di Oricon Charts Indie. ‘
Madara diikuti pada 26 Mei oleh pendamping DVD yang termasuk enam video
musik dan dokumenter di-studio. Pada bulan yang sama, the Gazette
adalah fitur dalam Shoxx[3]
Sebuah konser kedua DVD, Heisei Banka, dirilis pada 25 Agustus.
Selama bulan September dan Oktober, mereka tur dengan sesama PS Company
band kra dan bIS. Album studio pertama mereka,disorder, dirilis pada tanggal 13 Oktober dan kemudian berhasil mencapai 5 puncak Oricon indies Daily Charts.
Dari “GazettE” menjadi “The GazettE”
Tahun 2006, merupakan tahun yang sangat sibuk untuk Gazette. Mereka mengganti nama dari “Gazette” yang ditulis hurup Jepang [ ガゼット: Gazetto]
menjadi the GazettE ditulis dalam bahasa Inggris. Band ini menggebrak
tahun itu, dengan merilis album baru bertajuk NIL. Mereka dengan segera
melakukan tour besar besaran, menjangkau seluruh Jepang dengan lebih
dari 3 pertunjukan. Mereka juga mengadakan pertunjukan Eropa pertama
mereka di the Beethovenhalle di Bonn Jerman pada akhir Juli, untuk
menyenangkan fans internationalnya. Masih pada tahun yang sama mereka
membuka homepage resmi versi bahasa inggris pada bulan oktober.
Logo The GazettE
Single “Guren” yang dirilis 13 Februari 2008, mendapat peringkat 1 di
Oricon chart. Dan mengumumkan bahwa new DVD akan dirilis di bulan
agustus, dan single baru “Leech” di musim gugur 2008 yang juga menempati
posisi pertama oricon dailycharts.
the GazettE menyelesaikan tur One-man mereka pada bulan oktober
“From the distorted City”, referensi untuk lagu, “Distorted time” dalam
single mereka Leech yang menggambarkan Tokyo sebagai “distorted city”,
dalam masa krisis masyarakat dan politik yang menyapu seluruh Jepang.
15 November 2008, the GazettE melakukan secret show
pertama mereka di Statsiun Shinjuku. Sekitar dua ratus lima puluh orang
mengantisipasi, tapi sebagai gantinya lebih dari tujuh ribu orang
menghandiri untuk menonton. Tepatnya jumlah orang-orang di sepanjang
jalan, dan polisi dipaksa untuk diam setelah 2 lagu dinyanyikan.
3 Januari 2009, the GazettE mengumumkan mereka akan
merilis new single “Distress and Coma” yang didului dengan anniversary
ke-7 the GazettE pada tanggal 10 maret di Makuhari Messe Convention hall
dan Anniversary ke-10 record label mereka PSC.
Selanjutnya mereka merilis full-length studio album mereka, “DIM”
di musim panas, diikuti dengan tour musim panas yang dimulai pada bulan
juli di mana tur final dilakukan di Saitama Super arena. 7 Oktober 2009
mereka merilis new single berjudul “Before I decay”, 24 Desember the
GazettE melakukan Christmas Eve live sebagai penutupan tahun yang
disebut, “A HYMN OF THE CRUXIFIXION”
Berganti tahun, pada maret 2010 the GazettE melakukan konser “the
end of Stillness”, tour yang dilakukan hanya untuk fans club saja.
Setelah fans club tour, the GazettE kemudian mengumumkan single lain dan
Live tour yang diberi nama “TOUR10 Nameless Liberty Six Bullets” yang
dimulai pada bulan Juli di Nippon Budokan.
4 Agustus 2010, mereka merilis DVD promotional video dengan judul
FILM BUG II. Di antarasemua acara acara itu the GazettE mengumumkan
bahwa mereka akan pindah dari King Records ke Sony Music Records dengan
merilis single ke-17 mereka “SHIVER” yang juga terpilih sebagai opening
theme song untuk anime sony series Kuroshitsuji II yang dirilis pada 21
juli 2010. Setelah merilis Shiver, band mengumumkan lokasi untuk tour
final Tour10 NLSB dilakukan di Tokyo Dome pada 26 Desember 2010, dan 2
single RED [22 September 2010] dan PLEDGE [15 Desember 2010].
Sekai no Owari (世界の終わり) (Akhir dunia),digayakan sebagai SEKAI NO OWARI, adalah sebuah band rock Jepang yang dibentuk di Tokyo pada tahun 2007. Band ini konsisten dengan empat orang anggota: Satoshi Fukase, Saori Fujisaki, Shinichi “Nakajin” Nakajima, dan DJ Love.
Sejarah
2007–2009
Memulai
sebagai sebuah band indie, Sekai no Owari menampilkan konser langsung
pertama mereka di Club Earth dengan 15 orang penonton.[1] Band ini memproduseri sendiri demo pertama mereka, Sekai no Owari, dengan edisi terbatas 1000 kopi. Satoshi Fukase, vokalis, menamai band ini Sekai no Owari
karena “Sekali kamu telah mengalami bawah (sisi negatif dari hidupmu),
kamu harus menemukan sebuah cara untuk keluar (sisi positifnya). Jadi
aku menamai bandku Akhir Dunia untuk menciptakan kekuatan [yang aku butuhkan] melalui musik.”[1]
2010
Sekai no
Owari mulai menjadi populer di rock indie Jepang pada tahun 2010. Single
debut terbatas mereka, “Maboroshi no Inochi”, dirilis pada Februari .
Single “Earth” mereka dirilis pada April. Pada November, single kedua
mereka, “Tenshi to Akuma / Fantasy”, dirilis dan menjadi lagu pembuka
dari sebuah program TV jaringan Jepang.[butuh rujukan]
2011
Sekai no Owari menandatangani kontrak dengan salah satu label rekaman terkenal Jepang Toy’s Factory, dan merilis single utama ketiga Inori pada Agustus. Tiga bulan setelah debut mereka, Sekai no Owari tampil dalam sebuah konser solo di Nippon Budokan.
Tiket untuk penampilan ini terjual habis. Pada Agustus, Sekai no Owari
mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan sebuah tur dunia yang dinamakan
Sekai no Owari Tour 2011.[2] Pada November, band ini merilis single lainnya yang dinamakan Starlight Parade, yang menjadi lagu kampanye untuk radio jaringan nasional NHK.[3][4]
2014
Pada Oktober 2014, band ini berkolaborasi dengan Owl City pada sebuah lagu baru yang berjudul ‘Tokyo’. Dirilis di Republic Records, sebuah divisi dari UMG Recordings, Inc.[5]
L’Arc~en~Ciel (ラルク アン シエル Raruku An Shieru, “Pelangi” dalam bahasa Prancis) adalah nama grup musikJepang beraliran J-Rock. Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsuya (bass), dan Yukihiro (drum). Grup musik ini didirikan oleh Tetsuya pada Februari 1991. Nama “L’Arc~en~Ciel” berasal dari sebuah kata dalam bahasa Perancis
yang secara harfiah berarti “lengkungan di langit” atau “pelangi”, nama
ini diambil dari judul sebuah film Perancis yang pernah ditonton oleh
Tetsuya.
Di Jepang saja, band ini telah menjual lebih dari 28 juta
kopi album dan single, dengan terjual 13 juta album, 16 juta single, dan
jutaan unit lainnya, termasuk video. Mereka peringkat di nomor 58 pada
daftar Top 100 musisi pop Jepang, yang disediakan oleh HMV Jepang pada
tahun 2003, dan termasuk di antara seniman yang paling berpengaruh di
dunia musik Jepang. Serta Menempati Posisi 15 dalam List of 50 Best
Selling Artists of All-Time in Japan .
Anggota Saat ini :
Hyde – vokal/gitar (1991-sekarang)Awalnya menggunakan nama HIDE .
Tetsuya – bass /backing vocal/leader (1991-sekarang)Awalnya mengunakan nama Tetsu, kemudian Tetsuya.
One Ok Rock (ditulis sebagai ONE OK ROCK) adalah band rockJepang yang dibentuk tahun 2005. Band ini beranggotakan Taka, Toru, Ryota, dan Tomoya. Pada awalnya band ini memiliki lima anggota, namun gitaris Alex keluar pada tahun 2009.[2]
Band ini dibentuk oleh Toru Yamashita yang ingin mendirikan band
ketika masih murid sekolah menengah atas. Ia mengajak seorang kawan
bernama Ryota Kohama, temannya di grup tari hip hop
bernama Heads. Ryota disuruhnya belajar main bass, dan Alex Onizawa
diajaknya untuk bergabung. Setelah melihat permainan Taka Moriuchi
bersama band lagu daur ulang, Toru mengajaknya untuk bergabung. Tomoya
Kanki sudah melengkapi formasi awal mereka sebagai pemain drum sejak
tahun 2006, tapi dia baru dijadikan anggota resmi ketika band ini
melakukan debutnya pada tahun 2007.[3]
Nama band, One Ok Rock berasal dari frasa bahasa Inggris one o’clock yang berarti pukul 1.00 tepat.
Mereka dulunya berlatih band setiap akhir pekan pukul 1.00 dini hari,
sehingga 1 o’clock dijadikan nama band mereka. Bahasa Jepang tidak
mengenal perbedaan antara r dan l sehingga o’clock disebut o’crock; oc diganti menjadi OK hingga akhirnya ok rock dipakai mereka sebagai nama band.
Pada 5 April 2009, Alex ditahan setelah ditangkap karena meraba-raba paha mahasiswi berusia 21 tahun di kereta api.[2] Ia mengakui kesalahan dan kasusnya diselesaikan di luar pengadilan.[4]
Namun penangkapan Alex menyebabkan singel berikutnya dari band ini,
“Around the World Shounen” batal dirilis dari rencana sebelumnya 6 Mei
2009. Lagu itu rencananya akan dipakai untuk drama televisi God Hand Teru. Tur keliling Jepang yang sudah disiapkan mereka juga batal.[2] Pada Mei 2009, band ini mengumumkan kalau mereka akan meneruskan One Ok Rock tanpa Alex.[4]
Singel “Kanzen Kankaku Dreamer” dirilis 3 Februari 2010, dan sampai di urutan ke-9 tangga singel mingguan Oricon. Mereka lalu merilis album studio keempat, Niche Syndrome pada 9 Juni 2010, diikuti singel berikutnya, “Answer is Near” pada 16 Februari 2011.